Jumat, 19 Juli 2013

Pelajaran dari-Nya melalui Asesoris Pohon Sakura


   Sebuah proses belajar mengajar tidak hanya terjadi antara Guru dan Murid, Seorang Motivator dengan peserta seminar, namun terkadang pelajaran hidup bisa datang dari penglihatan mata di sekeliling kita, dan jika direnungi lebih dalam terkadang suatu pelajaran yang kita anggap biasa, bisa menjadi pelajaran yang sangat berharga. Oleh karenanya mari kita Mentadzaburi alam sekitar dengan Mata Hati.

Mungkin setiap orang tahu akan wujud bunga sakura, walaupun sebagian orang belum bisa melihat secara langsung. Namun mungkin Anda belum mengetahui keunikan dalam fase pertumbuhannya. Ada sebuah keunikan yang terjadi pada Pohon Sakura, yang mana ia disaat pertengahan musim semi ia menghiasi ranting-rantingnya dengan bunga, baru setelah itu tumbuhlah daun-daunnya.

Sumber gambar, Google

Disaan musim dingin ia hanya nampak seperti kayu kering yang mati, hanya telihat ranting-ranting kering yang mungkin kurang memberi manfaat bagi sekitar. Untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya ranting-ranting itu memanfaatkan cadangan makanan yang terletak pada Akar agar tidak kering.
Begitu halnya juga saat kita bayi, kita belum dapat mengasup makanan sendiri, dan harus mendapatkan Asi dari seorang Ibu.




Sumber gambar, Google
 Selang beberapa bulan kemudian, cuaca mulai menghangat, ranting-ranting Sakura lambat laun mulai menampakkan tunas-tunas kecil dan  beberapa minggu kemudian tumbuhlah bunga yang begitu indah mempesona. Walaupun ia belum mampu melakukan Fotosintesis dan belum mampu menghasilkan Oksigen, namun ia memperlihatkan sebuah pemandangan yang dinanti oleh setiap orang yang ada di sekitarnya. Sebuah pemandangan yang begitu indah, yang mampu menyejukan mata bagi setiap jiwa yang memandang, mampu menghilangkan kepenatan masalah, mampu mengobati kejenuhan, disebabkan  karena aura keindahannya. Tapi fase ini hanya berlangsung selama 1-2 minggu. setelah itu sedikit demi sedikit kelopak bungannya mulai berguguran.
Begitu juga dengan masa remaja kita, masa-masa yang mana saat itu kita dapat memberikan
kebaikan kepada orang-orang disekeliling kita, mampu mengharumkan citra sekolah dengan prestasi, bersifat sopan santun terhadap yang lebih tua, berbakti kepada orang ke dua orang tua terutama Ibu dan mampu memberikan aura senyuman kepada orang yang kita tuakan, ataupun kepada orang yang kita sayangi. Namun masa remaja kita hanya sebentar, oleh karena itu jangan disia-siakan.


Sumber gambar, Google
Setelah semua bunganya berguguran, barulah tumbuh tunas-tunas hijau muda dan beberapa saat kemudian ranting-ranting itu dihiasi dengan daun lebat berwarna hijau pekat nan lebat. Nah difase ini baru ia mampu melakukan Fotosintesis dan mampu menghasilkan Oksigen yang dihirup oleh makhluk hidup. Difase inilah ia mampu memberikan manfaat, baik dari segi materi maupun non materi. Daunnya yang lebat mampu memberikan perlindungan dari terik sinar Matahari bagi yang berteduh di bawahnya. Daunya yang hijau indah mampu memperlihatkan sebuah pemandangan yang indah. tidak hanya itu, ia pun mampu menghasilkan butiran-butiran biji, yang akan menjadi bakal pohon sakura yang baru.Fase ini berlangsung cukup lama, dari pertengahan musim semi sampai menjelang musim gugur.

Pelajaran yang bisa kita ambil di fase ini adalah, dimana saat waktu muda kita, kita diisyaratkan untuk mampu memberikan manfaat kepada orang-orang di sekitar, tidak hanya dengan sekedar senyuman, dan sopan santun, namun harus memberikan materi kepada ke dua orang tua, dan juga kepada orang lain.
Disaat inilah kita harus berusaha untuk berbagi dengan orang lain, tidah hanya mampu mengisi perut sendiri, namun mampu menghasilkan sesuatu yang lebih. Dan disaan ia diamanahi untuk membina sebuah keluarga dia mampu berbagi kasih sayang, dan juga mampu memberikan keturunan yang diharapkan bisa membangun bangsa. Seorang Pemuda/Pemudi yang ideal mampu memberikan sumbangsihnya bagi orang-orang di sekitarnya.
Sumber gambar Google


Berbulan-bulan daun itu tetap utuh, sebagai dapur Fotosintesis. Namun pada saatnya, satu-persatu ia mulai menguning dan gugur. Semua ini terjadi karena ketetapan Sang Pencipta.
"Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahui kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang didaratan dan di lautan, dan tidak sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula) dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata( Lauh Mahfudz)''. (QS Al An'am : 59)
 Setiap yang hidup pasti akan mati, namun alangkah baiknya jika sebelum ajal menjemput, ia mampu mendidik keturunannya dengan baik,ia mampu melakuakn berbagai kebaikan, ia mampu membawa Iman saat ajal menjemput.

Rekan-rekan yang saya Cintai karena Allah. Marilah kita menengadahkan tangan, baik saat susah maupun senang, memohon ampunan kepada Nya, agar terhindar dari panasnya api Neraka,
Barakallahu fikum,,,,,




1 komentar:

  1. semoga dngan pmbelajran ini kita akan ttp lbih mmprhatikan tnda-tanda kekuasaan ALLAH, dan lebih memaknai hidup yg sebenarnya,,,, AAMIIN,,,,

    BalasHapus